Mulutmu Harimau Mu – Renungan Penata Kehidupan

RENUNGAN PENATA KEHIDUPAN

MULUTMU, HARIMAU-MU

“perkataan yang tepat diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.”
Amsal 25 : 11

 

Kata, perkataan, berkata-kata telah menjadi topik penting yang diulas dalam Alkitab.  Begitu banyak tentang perkataan ini ditulis.  Secara garis besar terkelompok dalam 2 (dua) kategori: Perkataan yang baik dan perkataan yang tidak baik.  Perkataan yang baik bukan hanya bicara tentang pemilihan kata yang sopan dan beretika tetapi juga berbicara tentang ketepatan waktu berucap dan kepada pihak yang tepat.  Kesembronoan dalam berkata-kata tidak hanya akan merusak suasana, tetapi akan mengecewakan orang juga. Renungan Penata Kehidupan – Mulutmu Harimau Mu.

Sementara, perkataan yang tidak baik bukan hanya kata-kata yang sembrono, kotor dan tidak beretika tetapi juga penyampaian pada waktu yang tidak tepat.  Spontanitas, kadang menjadi bagian dari celetukan, sentilan dan kata-kata kocak sering terjadi dalam sebuah percakapan baik secara personal maupun kelompok.

Godaan asal berkata-kata, melontar perkataan pedas, memojokkan dan menjatuhkan orang lewat perkataan sering lebih kuat.  Ketidakmampuan mengendalikan diri karena emosi, sering berakibat fatal.  Perkataan bisa menghancurkan.  Dalam Renungan Penata Kehidupan kali ini akan membahas tentang perkataan yang harus bisa membangun, menguatkan dan menyemangati hidup.  Setiap kita pernah berkata yang tidak penting, sia-sia dan mungkin malah menyakiti, ayo kita belajar agar setiap perkataan kita baik dan memberkati.

Renungan Penata Kehidupan – MulutMu Harimau Mu

1. Akuilah bahwa bisa berkata-kata itu anugerah Tuhan

Ketika lahir, bayi akan di paksa menangis, katanya sebagai tanda bahwa nantinya akan bisa bicara.  Makanya kalau ada kelahiran bayi tetapi diam saja, orang akan curiga jangan-jangan nantinya bisu.  Bahkan kalaupun kedapatan bisu, orang tua akan mengajari dengan keras agar si anak bisa berkomunikasi sekalipun dengan bahasa isyarat.  Di level yang berat dan ekstrem, si bisu akan disekolahkan di tempat yang tepat agar lancar berkomunikasi sekalipun dengan bahasa isyarat. Yang harus berbahasa isyarat saja penuh dengan syukur atas hidup yang terkendala bahasa, harusnya kita yang tidak ada hambatan berbicara dengan bahasa, harus bersyukur atas karunia Tuhan ini.

2. Kasih Allah yang harus menjadi dasar utama untuk setiap perkataan

Rasul Paulus dalam surat 1 Korintus 13 :1 : “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.”

Dari ayat ini, kita ditunjukkan pondasi paling penting dalam hal berkata-kata.  Perkataan tegas yang kadang kelihat pedas, keras dengan nada yang tinggi, asal di sertai kasih akan mengubah orang, akan melecut dan memotivasi.  Orang lain akan merasakan sesuai filter diri bahwa perkataan itu penting dan berharga.  Landasi setiap perkataan kita dengan kasih agar bisa menjadi sumber motivasi, sumber pertolongan dan pembangkit kehidupan.

3. Kadang dalam memotivasi seseorang atau kelompok orang tidak selalu dengan banyak kata

Kekalutan hidup, semrawutnya masalah yang sedang di hadapi, bisa membuat seseorang atau kelompok orang sudah kehabisan ide, gagasan dan perkataan. Jenuh dan mungkin sudah muak dengan banyaknya omongan orang lain dan teori-teori.  Supporting yang diberikan butuh hikmat Tuhan, kata-kata yang perlu disampaikan juga butuh pertolongan Tuhan untuk memberi kata yang tepat.  Bahkan mungkin hanya butuh mendengar tanpa berkata-kata.  Dalam situasi tertentu arena bicara bukan untuk pamer kemampuan verbalitas, pamer ilmu komunikasi, dominasi atau pengendali bicara sekalipun sebagai narasumber.  Jabat tangan yang hangat, pelukan dan kontak mata sudah bisa menjadi obat dalam relasi problem solving.  Berhikmatlah dan terus minta pimpinan Roh Kudus.

4. Tujuan utama perkataanmu ke mana? Penyelamatan atau penghancuran?

Ada statement populer yang sering di ucap dan sudah di mengerti banyak orang: “perkataan itu doa.” Ini bukan hanya mengingatkan orang tetapi juga menyadarkan orang agar tidak asal omong, sembarangan melontarkan perkataan.  Ucapkan kata-kata yang memotivasi, membangunkan yang sudah lemah dan putus asa, menegakkan iman dan ujungnya adalah bermisi keselamatan.  Tuntunlah orang dengan kata-katamu untuk berjalan ke arah Sorga, bukan menggelincirkan ke neraka.  Samakan visi perkataanmu dengan misi Tuhan yaitu keselamatan bagi semua orang.  Tetaplah memberkati orang dengan perkataan yang baik dan tepat.

5. “Apel emas dan pinggan perak”

Perumpamaan yang diangkat dalam ayat ini ( Amsal 25 ; 11) sangat tepat, pas, klop dan pasangan serasi. Tidak menikmati apelnya tetapi melihat keserasian itu sudah menjadi pemandangan yang teramat baik.  Demikianlah halnya dengan perkataan yang tepat, sangat penting, di nanti dan sangat berpengaruh.  Pribadi, kelompok bahkan sebuah bangsa pun bisa di pengaruhi adanya perkataan.  Satu kata ataupun satu kalimat bisa mengubahnya.  Jaman nabi Yunus, Niniwe bisa di selamatkan karena mendengar perkataan Tuhan yang di sampaikan Yunus.  Bahkan kita tahu bahwa semesta ini tercipta karena Tuhan berfirman, berkata-kata.  Jadikan perkataanmu sebagai perkataan yang terus membawa kesejukan, kenyamanan, indah di dengar dan jadilah orang yang berhikmat dalam ucapan.

Kesimpulan

Renungan Penata Kehidupan Mulutmu Harimau Mu. Masih banyak yang bisa kita ulik dan olah berkaitan dengan kata-kata.  Bahkan ada orang yang sulit mengendalikan perkataannya. Tidak semata-mata karena reaktif tetapi banyaknya hal yang mau di ceritakan.  Belajar terus agar perkataan kita tidak sia-sia, belajarlah terus agar kata-katamu menjadi berkat.  Selamatkan banyak orang dengan ucapanmu.  Isilah perbendaharaan bahasamu dengan banyak firman dan kata-kata yang membangkitkan, berkuasa dan penuh wibawa.

Jangan berhenti untuk belajar menjadi orang yang cakap dalam berbicara, tularkan kemampuan orasimu menjadi kata-kata yang memberkati.  Belajar dari kesalahan, terus mengevaluasi perkataan diri, buang perkataan kotor dan sembrono, berkati orang dengan kata-katamu.  Tuhan memberkati

Tinggalkan komentar